Kahf
Pria meregangkan tubuhnya sebelum berlari sore

Mengenal Pemanasan: Manfaat, Jenis, dan Cara Melakukannya

Ditulis oleh:

author

Writer

Pemanasan adalah langkah kecil yang sering diremehkan, padahal jadi penentu lo bisa lanjut olahraga atau malah cedera di awal. Apalagi kalau lo suka olahraga sunah Rasul kayak berenang atau mendaki, semua perlu persiapan, karena tubuh lo juga perlu transisi biar nggak “kaget”. 

Udah semangat gerak? Jangan skip bagian penting ini—biar performa maksimal, dan lo tetap konsisten tanpa drama cedera mendadak.

Bangunin Tubuh, Bukan Formalitas Belaka

Pria meregangkan kakinya

Pemanasan adalah fase penting bikin tubuh lo “siap tempur” sebelum memulai olahraga. Gerakan yang terlihat ringan ini bantu alirkan darah ke otot dan naikin suhu tubuh serta kasih sinyal ke jantung bahwa lo akan bekerja lebih keras.

Banyak cedera justru datang bukan karena gerakan berat, Bro, tapi karena skip pemanasan sebelum olahraga. Bahkan dalam tips jogging dari pelari profesional, 5 menit pemanasan bisa bedain lari lo jadi lebih ringan atau malah berisiko.

Manfaat Pemanasan sebelum Olahraga

Pria melakukan pose yoga

Setelah duduk seharian, bada lo nggak bisa langsung sprint atau diajak angkat beban berat. Makanya, pemanasan jadi penyelamat—bukan cuma bikin otot fleksibel, tapi juga bantu pikiran lepas dari mode kerja. 

Olahraga kardio apa saja yang lo pilih, pastikan tubuh lo melewati transisi lewat gerakan pemanasan, meskipun ringan. 

Berikut adalah pentingnya pemanasan untuk lo yang akan olahraga:

  • Meminimalkan risiko cedera, apa pun olahraga yang lo pilih
  • Bikin otot lebih lentur, apalagi buat lo yang kerjanya duduk seharian.
  • Mengalirkan oksigen ke otot, biar gerak nggak “nge-lag
  • Membantu tubuh transisi dari pasif ke aktif sehingga fokus dan refleks juga lebih baik
  • Mendorong performa ke level optimal, nggak setengah-setengah

Jangan tunggu badan protes. Mulai dengan pemanasan, dan rasakan bedanya sebelum lo benar-benar gas.

Kenali Tipe Pemanasan Sesuai Aktivitas Lo

Pria meregangkan kakinya di dinding

Manfaat yang lo dapatkan dari warming up nggak akan maksimal kalau jenisnya nggak pas dengan gaya olahraga lo. Nah, berikut ini tipe-tipe gerakan pemanasan yang bisa lo sesuaikan, baik buat light stretching atau mau kardio:

1. Statis

Jenis pemanasan satu ini cocok buat lo yang baru pulih dari cedera atau mau yoga. Gerakannya ditahan 15-30 detik. Gerakan ini lebih cocok untuk pendinginan. Makanya, kalau lo pakai untuk pemanasan sebaiknya nggak lebih dari 60 detik biar performa nggak turun.[1]

2. Dinamis

Sementara kalau lo mau latihan intens kayak HIIT atau bulutangkis, pemanasan dinamis adalah yang perlukan. Gerakannya aktif sehingga bantu kurangi kekakuan hingga 16% dan tingkatkan range gerakan sampai 10%.[2] 

Efek tambahannya? Risiko cedera bisa turun hingga 30% dan performa lari maupun lompat jadi lebih optimal.

3. Pasif

Pemanasan ini dilakukan dengan bantuan luar, kayak pijat atau sauna. Selain melonggarkan otot, cara ini juga cocok buat yang gampang pegal atau baru mulai latihan rutin.

4. Aktif Terisolasi

Fokus ke satu kelompok otot tertentu. Misalnya shoulder rolls sebelum angkat beban buat lo yang kerja di depan laptop seharian. Bikin area rawan cedera lebih siap kerja.

5. Balistik

Gerakannya memantul cepat, tapi sebaiknya hanya untuk lo yang sudah punya kontrol otot tinggi. Kalau salah teknik, maka efek sampingnya bisa dislokasi.

Cara Simpel tapi Efektif biar Badan Nggak Kaget

Pria sedang jumping rope

Nggak perlu waktu berjam-jam untuk pemanasan. Namun, 5-10 menit yang lo sisihkan bikin beda antara latihan yang lancar dan badan yang agak kaget. Cara melakukan pemanasan yang benar juga berkaitan dengan urutan dan fokus lo. 

Begini alurnya biar lo nggak asal gerak:

  1. Mulai dengan aktivitas ringan, kayak walk march atau jumping jacks. Ini akan jadi sinyal awal buat jantung dan otot.
  2. Lanjut ke pemanasan dinamis, seperit leg raise, lunge, atau arm swing—aktifkan otot inti yang bakal kerja keras.
  3. Tambahkan pemanasan statis untuk area rentan, seperti punggung bawah atau hamstring—tapi cukup tahan di 15-30 detik aja.
  4. Lo mau push-up, plank, atau bodyweight circuit? Fokuskan ke mobilitas bahu dan pinggul.

Jangan lupa: sesuaikan jenis gerakan sama olahraga yang mau lo jalani. Lebih dari apapun, pemanasan itu onboarding buat tubuh. Kalau dilewatkan, siap-siap performa lo nge-lag.

Tetap Segar setelah Pemanasan dengan Kahf Deodorant

Udah rutin olahraga dan pemanasan aman, tapi masalah baru muncul: bau badan yang mengganggu. Tenang, Bro—Kahf punya solusi biar lo tetap fresh maksimal.

Clean Fresh

Kahf Antiperspirant Deodorant Clean Fresh

Abis lari pagi atau sepedaan ke kantor, lo butuh perlindungan yang tahan lama. Clean Fresh bantu jaga kulit tetap bersih dan bebas kuman—apalagi kalau belum sempat mandi setelah olahraga.

Cooling Power

Kahf Cooling Power Antiperspirant Deodorant

Latihan siang di cuaca panas kadang bikin kulit “ngambek”. Cooling Power hadir dengan menthol yang nenangin, sekaligus rawat manfaat kardio untuk kulit lo yang aktif tiap hari.

Extra Dry

Kahf Antiperspirant Deodorant Extra Dry

Keringat lo deras pas pemanasan atau sesi HIIT? Extra Dry bantu tetap kering dan nyaman, tanpa ninggalin noda di baju atau rasa lengket.

Olahraga udah oke, badan udah segar. Sekarang waktunya lo mulai setiap sesi dengan niat yang tepat—karena pemanasan adalah titik mula buat jaga performa dan kenyamanan sepanjang latihan. Kahf, di sisi lain, siap jadi partner lo dari awal sampai akhir!

kahf author

Kahf Author

Writer

Kahf lahir dari keyakinan bahwa perawatan diri lebih dari sekadar kulit — ini tentang kepercayaan diri, keseimbangan, dan tujuan. Terinspirasi oleh semangat alam dan dorongan pria modern, Kahf menciptakan kebutuhan sehari-hari yang melampaui perawatan.

Bagikan Sekarang:

Banner Product
Banner Product

Siap Meningkatkan Rutinitas Anda?

Menguatkan Rutinitas Anda dengan Perawatan Terbukti. Jelajahi rangkaian lengkap Kahf sekarang

    Icon Skin Analyzer

    Find Your
    Skin Type Here!